Rangers menunjukkan reaksi positif setelah hasil imbang mengecewakan di Motherwell dengan mengalahkan Viktoria Plzen 3-0 pada leg pertama kualifikasi ketiga Liga Champions di Ibrox. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh GOAL KEEPER.
Russell Martin, yang sebelumnya mengkritik mentalitas pemainnya, melakukan beberapa perubahan signifikan dalam starting XI, termasuk menurunkan pemain baru seperti Oliver Antman dan Jefte. Langkah berani ini berbuah manis dengan penampilan dominan sepanjang pertandingan.
Djeidi Gassama menjadi bintang kemenangan dengan mencetak dua gol, termasuk pembuka skor pada menit ke-15 dan sundulan akurat di babak kedua. Cyriel Dessers juga berkontribusi dengan gol dari titik penalti tepat sebelum jeda. Kemenangan ini memberikan keunggulan besar bagi Rangers menjelang leg kedua di Republik Ceko minggu depan, sekaligus membuktikan bahwa kritik Martin berhasil memicu reaksi positif dari skuadnya.
Meski sempat kehilangan intensitas di 15 menit terakhir, performa Rangers secara keseluruhan cukup meyakinkan. Mereka mengontrol permainan dengan 58% penguasaan bola dan menciptakan 16 peluang mencetak gol. Hasil ini menjadi modal penting untuk menghadapi pertandingan penentuan di markas Plzen.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Perubahan Strategis Russell Martin yang Berhasil
Setelah mengkritik keras performa tim di laga kontra Motherwell, Russell Martin melakukan rotasi besar-besaran dengan menurunkan kapten James Tavernier dan gelandang kunci Nicolas Raskin ke bangku cadangan. Keputusan ini menuai hasil, terutama dengan penampilan gemilang pemain baru Oliver Antman yang memberikan dua assist. Martin membentuk tim dengan kombinasi tepat antara pengalaman dan energi pemain muda.
Gassama, yang direkrut dari Sheffield Wednesday musim panas ini, terus membuktikan nilai investasinya dengan mencetak gol ketiganya di kompetisi Eropa. Sementara itu, Dessers tampil lebih percaya diri sebagai ujung tombak setelah sempat dikritik karena performa yang kurang konsisten. Perubahan formasi dan pendekatan taktis Martin berhasil menetralisir ancaman serangan Plzen sepanjang pertandingan.
Martin mengakui bahwa tim masih perlu meningkatkan konsistensi, terutama dalam mempertahankan intensitas hingga peluit akhir. Namun, ia puas dengan reaksi positif pemainnya setelah kritikannya di akhir pekan. Kemenangan ini menjadi bukti bahwa Rangers memiliki kedalaman skuad yang memadai untuk bersaing di dua front sekaligus.
Baca Juga: Transfer Xavi Simons ke Chelsea: Ada yang Jadi Korban, Ada yang Panen Untung!
Djeidi Gassama Jadi Bintang Kemenangan Rangers
Djeidi Gassama semakin memantapkan dirinya sebagai pemain kunci Rangers dengan mencetak dua gol dan tampil mengesankan di sayap kiri. Pemain berusia 20 tahun ini menunjukkan kematangan di level Eropa, termasuk dalam membangun kerja sama dengan Antman dan Dessers. Gol pertamanya, hasil umpan satu-dua dengan Dessers, menunjukkan kualitas teknis yang luar biasa untuk pemain seusianya.
Tidak hanya berkontribusi di lini serang, Gassama juga bekerja keras membantu pertahanan. Statistik menunjukkan ia melakukan tiga intersepsi dan dua tekel sukses, membuktikan komitmennya untuk bermain secara holistik. Performanya semakin menegaskan bahwa Rangers memiliki talenta muda yang siap bersaing di level tertinggi.
Dengan tiga gol di tiga pertandingan Eropa musim ini, Gassama telah menjadi ancaman serius bagi pertahanan lawan. Jika konsistensinya terjaga, ia bisa menjadi senjata utama Rangers baik di Liga Champions maupun domestik.
Peluang Besar Menuju Babak Playoff
Kemenangan 3-0 memberikan keuntungan psikologis besar bagi Rangers menjelang leg kedua di Stadion Doosan Arena. Mereka hanya perlu menghindari kekalahan telak untuk melangkah ke babak playoff, di mana Red Bull Salzburg atau Club Brugge akan menjadi lawan berikutnya. Dengan kepercayaan diri yang pulih, Rangers berpeluang besar melanjutkan petualangan Eropa mereka.
Namun, Russell Martin menegaskan bahwa tim tidak boleh berpuas diri. “Kami masih perlu bermain dengan intensitas penuh di leg kedua,” ujarnya. Pengalaman tahun-tahun sebelumnya membuktikan bahwa keunggulan besar di leg pertama belum tentu aman, seperti yang terjadi saat Rangers tersingkir dari Liga Europa oleh Slavia Praha pada 2021 setelah unggul lebih dulu.
Dukungan penuh dari suporter Ibrox akan kembali menjadi faktor krusial. Jika Rangers berhasil melangkah, mereka berpotensi meraup pendapatan besar dari partisipasi di Liga Champions—sebuah pencapaian yang bisa menjadi modal penting untuk memperkuat skuad lebih lanjut. Momen ini bisa menjadi titik balik bagi ambisi Rangers di musim 2024/25. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan klik goalkeeperkitdirect.com.