Ada berita unik dari tim Liga Champions, Manchester City sulit terima hasil imbang saat berjumpa dengan Feyenoord di Etihad Stadium.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Etihad pada 27 November 2024 ini menjadi sorotan karena City sempat unggul 3-0 sebelum akhirnya harus puas dengan hasil imbang.
Hasil ini menambah daftar panjang hasil kurang memuaskan yang dialami The Citizens di kompetisi elit Eropa musim ini. Dibawah ini GOAL KEEPER akan membahas tentang Manchester City sulit terima hasil imbang pada Liga Champions 2024/2025.
Babak Pertama yang Menjanjikan
Babak pertama pertandingan antara Manchester City dan Feyenoord di Stadion Etihad pada 27 November 2024 benar-benar menunjukkan potensi besar The Citizens. City memulai pertandingan dengan penuh semangat dan langsung menekan pertahanan Feyenoord.
Dominasi mereka terlihat jelas sejak awal, dengan penguasaan bola yang mencapai 65% dan beberapa peluang emas yang tercipta.
Pada menit ke-43, Erling Haaland membuka keunggulan City dengan gol yang memanfaatkan umpan silang dari Phil Foden. Haaland, yang dikenal dengan ketajamannya di depan gawang, tidak menyia-nyiakan peluang tersebut dan dengan tenang menaklukkan kiper Feyenoord, Justin Bijlow.
Keunggulan City bertambah pada awal babak kedua. Ilkay Gundogan mencetak gol kedua pada menit ke-49 setelah menerima umpan dari Bernardo Silva.
Gundogan, yang bermain sebagai gelandang serang, menunjukkan ketenangan dan akurasi dalam penyelesaian akhirnya. Hanya tiga menit berselang, Haaland kembali mencatatkan namanya di papan skor dengan gol keduanya dalam pertandingan ini.
Gol ini tercipta dari serangan balik cepat yang dipimpin oleh Kevin De Bruyne. Dengan keunggulan 3-0, banyak yang mengira City akan meraih kemenangan mudah.
Namun, meskipun unggul tiga gol, City tidak mengendurkan serangan mereka. Mereka terus menekan dan menciptakan peluang demi peluang. Pertahanan Feyenoord terlihat kewalahan menghadapi serangan bertubi-tubi dari City.
Kebangkitan Feyenoord
Kebangkitan Feyenoord di babak kedua pertandingan melawan Manchester City di Stadion Etihad pada 27 November 2024 benar-benar mengubah dinamika permainan. Setelah tertinggal 3-0, Feyenoord menunjukkan semangat juang yang luar biasa dan berhasil mencetak tiga gol dalam waktu kurang dari 20 menit.
Kebangkitan ini dimulai pada menit ke-74 ketika Anis Hadj Moussa mencetak gol pertama Feyenoord. Gol ini berawal dari serangan balik cepat yang dipimpin oleh Igor Paixao, yang berhasil melewati beberapa pemain belakang City sebelum memberikan umpan matang kepada Hadj Moussa. Dengan tenang, Hadj Moussa menaklukkan kiper Ederson dengan tembakan mendatar yang akurat.
Gol ini memberikan semangat baru bagi Feyenoord, yang terus menekan pertahanan City. Pada menit ke-81, Santiago Gimenez mencetak gol kedua Feyenoord setelah memanfaatkan kesalahan dari lini belakang City. Gimenez dengan cerdik menempatkan bola ke sudut gawang yang tidak bisa dijangkau oleh Ederson. Gol ini semakin meningkatkan kepercayaan diri tim tamu dan membuat para pemain City mulai merasa tertekan.
Drama semakin memuncak ketika David Hancko mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-88. Gol ini berawal dari umpan silang Igor Paixao yang berhasil disundul oleh Hancko ke dalam gawang.
Sundulan Hancko yang kuat dan terarah membuat Ederson tidak berdaya. Gol ini membuat para pemain dan pendukung City terkejut, mengingat mereka sempat unggul tiga gol. Kebangkitan Feyenoord ini menunjukkan betapa pentingnya semangat juang dan ketahanan mental dalam sepak bola.
Baca Juga: Timnas Putri Indonesia Helsya Maeisyaroh Resmi Gabung Klub Jepang
Tanggapam Pemain dan Pelatih
Reaksi pemain dan pelatih Manchester City setelah hasil imbang 3-3 melawan Feyenoord di Liga Champions 2024/2025 penuh dengan kekecewaan dan introspeksi. Pep Guardiola, pelatih City, tidak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya dalam konferensi pers pasca-pertandingan.
“Kami bermain sangat baik di babak pertama dan awal babak kedua, tetapi kami kehilangan fokus di menit-menit akhir. Ini adalah pelajaran berharga bagi kami untuk tetap fokus sepanjang pertandingan,” kata Guardiola. Ia menyoroti performa lini belakang yang kurang solid dalam menghadapi tekanan dari Feyenoord, serta beberapa kesalahan individu yang berujung pada gol-gol lawan.
Erling Haaland, yang mencetak dua gol dalam pertandingan ini, juga mengungkapkan rasa frustrasinya. “Kami seharusnya bisa memenangkan pertandingan ini. Kami bermain sangat baik di awal, tetapi kami tidak bisa mempertahankan keunggulan. Ini sangat mengecewakan,” ujar Haaland. Ia menambahkan bahwa tim harus belajar dari kesalahan ini dan berusaha lebih keras di pertandingan selanjutnya.
Haaland, yang dikenal dengan ketajamannya di depan gawang, merasa bahwa hasil imbang ini adalah kesempatan yang terlewatkan untuk mengamankan posisi mereka di fase grup.
Kevin De Bruyne, yang memberikan assist untuk gol kedua Haaland, juga merasa kecewa dengan hasil akhir. “Kami harus lebih baik dalam mengelola pertandingan.
Kami tidak boleh kehilangan fokus seperti ini. Dan kami harus belajar dari pengalaman ini untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi,” kata De Bruyne. Ia menekankan pentingnya menjaga konsistensi dan fokus sepanjang pertandingan untuk menghindari hasil yang mengecewakan seperti ini.
Analisis Pertandingan
Analisis pertandingan antara Manchester City dan Feyenoord di Liga Champions 2024/2025 menunjukkan beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki oleh City, terutama dalam hal konsistensi dan fokus di menit-menit akhir pertandingan.
Meskipun City mendominasi penguasaan bola dengan 62% dan menciptakan 19 peluang dengan 11 di antaranya tepat sasaran, mereka gagal mempertahankan keunggulan tiga gol yang sudah mereka raih hingga menit ke-74. Pertandingan ini menunjukkan bahwa meskipun memiliki lini serang yang tajam, City masih rentan terhadap serangan balik cepat dan kesalahan individu di lini belakang.
Pada babak pertama, City tampil sangat dominan dan berhasil membuka keunggulan melalui gol Erling Haaland pada menit ke-43. Haaland, yang mencetak dua gol dalam pertandingan ini, menunjukkan ketajamannya di depan gawang.
Gol kedua City dicetak oleh Ilkay Gundogan pada menit ke-49, diikuti oleh gol kedua Haaland pada menit ke-53. Dengan keunggulan 3-0, banyak yang mengira City akan meraih kemenangan mudah. Namun, situasi berubah drastis di sisa pertandingan.
Feyenoord mulai menunjukkan kebangkitan mereka pada menit ke-74 ketika Anis Hadj Moussa mencetak gol pertama mereka. Gol ini berawal dari kesalahan Josko Gvardiol yang gagal mengantisipasi umpan silang, sehingga bola jatuh ke kaki Hadj Moussa yang dengan mudah menaklukkan kiper Ederson.
Gol ini memberikan semangat baru bagi Feyenoord, yang terus menekan pertahanan City. Pada menit ke-81, Santiago Gimenez mencetak gol kedua Feyenoord setelah memanfaatkan kesalahan dari lini belakang City. Gimenez dengan cerdik menempatkan bola ke sudut gawang yang tidak bisa dijangkau oleh Ederson.
Kesimpulan
Hasil imbang 3-3 melawan Feyenoord menjadi bukti bahwa Manchester City masih memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki. Meskipun sempat unggul 3-0, mereka tidak mampu mempertahankan keunggulan dan harus puas dengan hasil imbang. Performa gemilang Erling Haaland dan Ilkay Gundogan di awal pertandingan tidak cukup untuk mengamankan kemenangan.
Demikian berita sepak bola terbaru mengenai Manchester City sulit terima hasil imbang pada Liga Champions 2024/2025. Ikuti terus berita terupdate mengenai Sepak Bola yang dibahas secara detail dan lengkap lainnya ya!